Peluang BISNIS ONLINE

Kamis, 04 Oktober 2012

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Survey pada Perusahaan Industri Semen yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

Multafia Almar,  Rima Rachmawati, dan  Asfia Murni 
Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012,  ISSN : 2252-3936
ABSTRAK 
Terjadinya kenaikan dan penurunan profitabilitas tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan adalah dengan cara menerapkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat, yang secara tidak langsung akan menarik masyarakat untuk menggunakan produk perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penulis melakukan penelitian pada perusahaan industri semen yang beroperasi di Indonesia dan menggambil sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil adalah perusahaan industri semen yang menguasai pangsa pasar domestik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat menjelaskan (explanatory research) dan metode asosiatif dimana hubungan yang ditimbulkan adalah hubungan kausal (sebab akibat). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROA dan NPM. Sehingga dengan adanya pengungkapan CSR dapat mempengaruhi dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian penulis sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Selvia (2009), bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan CSR dengan tingkat laba perusahaan yang diukur dengan ROI.
 Kata kunci: Corporate Social Responsibility (CSR) dan Profitabilitas (ROA dan NPM)

1. Latar Belakang
Menyusul perbaikan perekonomian dalam negeri pada tahun 2010 lalu, membawa dampak positif bagi industri semen. Sebab ditengah pemulihan ekonomi, sejumlah proyek properti dan infrastruktur kembali berjalan. Secara umum produk semen di dalam negeri dikonsumsi mayoritas oleh segmen residensial, karena di Indonesia masih cenderung kalau perekonomi tumbuh, masyarakat ingin memperbaiki rumahnya. (www.datacon.co.id).
Menurut Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono (2011), memperkirakan total penjualan semen domestik akan mencapai sekitar 45-46 juta ton di 2011, naik 15% dibanding tahun lalu. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) hingga akhir semester I 2011, Semen Gresik Group (SMGR) menjadi pemimpin pasar domestik dengan pangsa 43,2%. Semen Gresik Group mencakup PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa. Di posisi kedua, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), produsen semen merek Tiga Roda, yang memiliki kapasitas produksi 18,6 juta ton tercatat menguasai 30,9% pasar semen domestik. Selanjutnya PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) di posisi ketiga dengan pangsa 13,6%, dimana saat ini Holcim memiliki kapasitas produksi 8,5 juta ton (duniaindustri.com).
Mengingat besarnya kebutuhan semen di dalam negeri, perusahaan industri semen melakukan penambahan kapasitas untuk mengantisipasi permintaan yang diperkirakan akan terus meningkat seiring perekonomian yang tumbuh. Diharapkan dengan tingginya permintaan tersebut akan dapat meningkatkan pendapatan penjualan sehingga laba yang akan diperoleh perusahaan akan semakin besar. Tujuan utama dari kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba, karena laba sangat berperan dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan prinsip going concern. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan mengelola aktivitas bisnisnya secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Berikut ini tabel yang menggambarkan profitabilitas yang diperoleh perusahaan industri semen yang diukur dengan Return On Asset (ROA) dan Net Proftit Margin (NPM) dan diteliti oleh penulis dari tahun 2008 sampai dengan 2010, yaitu perusahaan industri semen yang menguasai pangsa pasar domestik dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) , yaitu sebagai berikut :. . . . . . .(baca_selengkapnya )



Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
HP. 08122353284
-------------------------------
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :
E:\K A N A I D I\Data\My D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar