Peluang BISNIS ONLINE

Selasa, 27 Maret 2012

The Influence Of Performance Of Corporate Social Responsibility To Corporate Social Responsibility Disclosure On Cement Industry In Indonesia

oleh : HANIFAH

(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)


ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the influence of performance of Corporate Social Responsibility to Corporate Social Responsibility disclosure on cement indrustry in Indonesia 2007 – 2009, both partial and simultaneous, because cement industry has its own characteristics that are very sensitive to environmental pollution air, land and water. The method used is descriptive method by describing the variables under study and verifikatif using multiple linear regression analysis. The population in this study is cement industry throughout Indonesia between 2007 s / d 2009 totally of 7 companies. This study uses descriptive analysis and verifikatif. Descriptive analysis which describes the variables studied in detail, while verifikatif analysis will prove and test the performance and social influence of Corporate Social Responsibility to Corporate Social Responsibility disclosure by using multiple linear regression analysis. The research data used as a study and analysis of secondary data sourced from the annual report and sustainable reporting period from 2007 to 2009. Based on the results of research simultaneously, CSR Performance affect to CSR Disclosure about 56.2%, so there is another factor influencing is quite large (43.8%) of CSR Disclosure. While in the partial, PROPER and Funds Allocation are no effect on CSR disclosure, only CSR programs are influencing on CSR disclosure. These results indicate that the better CSR programs implemented by the company, the tendency of companies to do CSR Disclosure is better.
Keywords : Corporate Social Responsibility performance (PROPER, CSR programs and Funds Allocation), Responsibility disclosure

PENDAHULUAN
Latar Belakang Konsep CSR mengalami perkembangan yang cukup panjang dan berkesimanbungan dengan berbagai pemikiran yang berbeda mengenai CSR. CSR sebagai sebuah gagasan menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri, 2008). Triple bottom line merupakan satu terobosan besar perkembangan CSR dikemukakan oleh john Eklington (1997) bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P yaitu tidak hanya profit yang dituju, namun juga harus memberikan kontribuspositif kepada masyarakat (people) dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet)

Di Indonesia, cara pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dilaksanakan dengan menggunakan media yang berbeda beda. Begitu juga komponen biaya sosial yang dikeluarkan perusahaan bervariasi tergantung kepada jenis produk yang dihasilkan perusahaan masing masing. Ketidakseragaman cara pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan tersebut diakibatkan oleh belum adanya aturan yang jelas mengenai cara penyajian maupun komponen komponen yang termasuk dalam biaya sosial tersebut. Akibatnya perusahaan mempunyai cara dan kebijakan masing masing mengenai pengeluaran yang menyangkut biaya sosial.

Disinilah letak pentingnya pengaturan CSR di Indonesia, agar memiliki daya atur, daya ikat, dan daya dorong. CSR yang semula voluntary perlu ditingkatkan menjadi CSR yang lebih bersifat mandatory. Dengan demikian dapat diharapkan . . . .. . . . . (baca_selengkapnya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar